Senin, 08 Februari 2016

"Sudah Naik Gunung Mana Saja?"




"Udah naik gunung mana aja?,"

Kayaknya ini nih pertanyaan orang-orang kalau tau kita suka naik gunung, atau percakapan pas ketemu temen baru saat camping atau naik gunung bareng.

Haaa...pertanyaan wajib para pendaki kayaknya ya...(Yang ngga pernah nanya gitu jangan protes ya, soalnya pengalaman nih).

Tapi memang seringkali aku juga nanya pertanyaan itu ke orang yang baru dikenal saat lagi camping atau naik gunung. Biasanya sebagai basa-basi awal perkenalan kita.

Jaman naik ke Semeru

Bukan berarti kalau nanya gitu, jadi pingin ditanya balik, lalu pamer seberapa banyak gunung yang didaki. Bukan, tapi ambil sisi positifnya ajah, kayak pertanyaan itu juga bisa jadi sebagai awal buat sharing perjalanan.

Gimana ngga share perjalanan, kalau ternyata gunung yang dia daki belum pernah kita jelajahi. Atau mungkin sebaliknya, kita dah mendaki gunung yang belum dia tapaki.

Kan berenang sambil menyelam, ngga cuman bisa mengakrabkan obrolan, tapi Kita bisa nanya-nanya transport ke sana, petanya, medannya, jalurnya, mata air, keseruannya, masyarakatnya, bahkan cerita mistisnya. Asik kan...

Ketemu temen pas camping, disini jadi banyak share tempat-tempat camping baru

Seberapapun banyaknya gunung yang kita daki, dan kita jelajahi, seberapapun  yang utama dalam pendakian adalah niat (iyalah niat, kalau ngga niat ngga bakal mau naik des). Kalau niat naik gunungnya baik, pasti sampe puncak (#eh, ngga juga ding, banyak juga yang sudah niat tapi ngga sampe puncak, ini pengalamanku)

Ngga hanya niat, perencanaan perjalanan naik gunung kudu mateng. Jangan setengah mateng, bisa-bisa muntah loh #nah loh...karena tidak sedikit juga kecelakaan di Gunung saat pendakian diakibatkan karena kurangnya peralatan dan perlengkapan yang kita bawa. 


Perencanaan dari mulai cari informasi terkait dengan gunung yang bakal kita daki. Peta gunungnya, jalur-jalurnya apa saja dan medannya kayak apa. Terus, kita harus tau transportasi menuju ke basecamp jalur yang bakal kita lewati. Lewat darat seperti apa, lewat laut seperti apa.dan kapan waktu yang oke buat naik ke gunung itu.

Kalau males ya minimal ya tahu jalur nya deh, dan transportasi ke TKP. Kalau lagi ramai kan gampang, sepik-sepik ke temen pendaki lainnya buat jalan bareng.

Foto jalur Merbabu, cari2 refrensi jalur lewat internet

Kalau sudah tau jalurnya, perlengkapan dan peralatan juga diperhatikan. Ingat..utamakan keselamatan dan hilangkan rasa malas membawa peralatan yang berat. Karena peralatan menjadi nyawa kita dalam berkegiatan. 

Mulai dari tas untuk membawa peralatan dan perlengkapan kita, pakaian hangat, tenda, kantung tidur, matras, alat masak, konsumsi, jas hujan, pisau, survival kit, P3K dan terutama sepatu buat alas kaki kita saat melakukan pendakian.

Minimal ini wajib dibawa


Pakaian hangat sangat perlu kita bawa, utamanya buat menghangatkan saat camp, dan menghindari udara dingin. Tenda perlu kita bawa apalagi kalau harus bermalam di gunung. Selain buat istirahat malam dalam perjalanan juga bisa buat meneduh saat hujan tiba. Tenda juga dibawa untuk melindungi kita dari udara malam saat mau istirahat.


aktifitas camp
Alat masak dan konsumsi, sangat perlu dibawa. alat masak buat masak-masak minuman hangat untuk menghangatkan badan. Jangan sampai kita naik gunung bawa bekal seadanya. karena kalau saya naik gunung itu malah sebagai ajang perbaikan gizi. heee..semua makanan yang mengugah selera dibawa, karena kegiatan paling asik di gunung adalah masak-masak. Coba saja.

menu wajib, sop

 Yang tidak kalah pentingnya, naik gunung itu harus, dan wajib pakai sepatu. Bagaimana kalu pakai sandal gunung? kan tidak kalah nyamannya? kadang memang saya lakukan, tapi repot ketika sedang turun gunung. Tapi sebisa mungkin menggunakan sepatu, untuk menghindari cedera kaki, lecet di kaki, dan lainnya. 

PPG aja kalau naik gunung pake sepatu (Bukan ngiklan)

akibat ngga pake sepatu, pacet nempeeeel


So...mending utamakan keselamatan dan keamanan  terlebih dahulu, walau bawaan kita berat. namun, akan lebih ringan kalau naik gunung bareng dengan teman-teman yang jumlahnya banyak. selain bisa share peralatan dan perlengkapan, meringankan beban kita. selamat naik gunung, selamat camping...dan selamat tidak nyampah.