Rabu, 05 April 2017

Bikin Foto Ngehits di Waduk Penjalin



Bulan lalu, saya jalan-jalan ke Waduk Penjalin yang lagi ngehits banget di instagam. Melihat beberapa postingan foto-foto, Waduk yang tadinya biasa-biasa saja, sudah berubah warna-warni. Bisa jadi tempat rekreasi alternatif, sekalian berfoto ria karena banyak spot buat foto-foto. Orang-orang dan media bilang, Intagram-able.



Penasaran, jadilah jalan-jalan ke wisata yang ada di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan Kabupaten Bumiayu. Dari Cilacap ngga jauh-jauh amat, sekitar 1,5 jam perjalanan naik motor. Jalan aja menuju ke arah Bumiayu, tidak jauh dari perbatasan Bumiayu-Banyumas, ada pasar kecil di sebelah kiri jalan. Disitu ada plang, Waduk Penjalin. Masuk aja jangan sungkan-sungkan.



Dari parkiran, sudah terlihat warna warni di tangga menuju ke waduk, atau disebut tangga Pelangi. Sebelum naik ke tangga, kita juga bisa swa foto dulu di booth yang dibuat seperti laman mediasosial.



Tangga pelangi ini awalnya hanya tangga terbuat dari batu-batu, dan kini disulap warna warni, di beberapa anak tangga ada kayu-kayu dengan kata-kata mutiara.


Kanan kiri tangga, juga ada pohon-pohon mirip sakura, di atas tiang tangga-tangga ada hiasan lampu-lampu dari bambu. Baru naik tangga saja judah banyak sekali bisa ceprat cepret foto. Siapkan saja banyak-banyak film (emang masih jaman kamera manual).



Ngga cuman hanya di tangga saja yang bisa buat foto-foto, ada beberapa spot lainnya yang memang sengaja dibuat oleh para pemuda-pemudi di daerah tersebut. Kalau dari ujung tangga, mesti jalan ke arah kirim, sekitar 50 meteran lah.



Ada deck berbentuk love, dengan dua kursi dan satu meja, serta tulisan Waduk Penjalin. Ada juga patung lumba-lumba yang ada pasangan dan anaknya, beberapa rumah jamur, dan spot lainnya yang asik buat foto. Atau bisa keliling waduk, menggunakan perahu. Mau berenaang juga bisa, kalau mau. Pas ke sana lagi banyak anak-anak kecil yang lagi berenang.







Biaya masuknya belum ada, alias belum ada karcisnya. Karena waktu ke sana, hanya ditarik parkir saja, saya lupa biayanya, mungkin Rp 2.000. Hanya ada kotak yang bisa kita isi dengan seikhlasnya. Isilah seikhlasnya, karena digunakan untuk biaya pemeliharaan dan pembangunan spot wisata di sana.





Kalau dilihat dari spanduk yang pasang, lokasi wisata di waduk yang di bangun pada tahun 1930 oleh Belanda ini dikembangkan dengan dana sukarela oleh pemuda dan masyarakat, donatur dan juga dari pengunjung.



So, Waduk Penjalin ini bisa jadi alternatif rekreasi bersama keluarga, teman atau pacar (bagi yang punya). Cur aja langsung, tanpa basa basi, kalau yang udah pernah yaaa...brati sama...