Selamat Datang di Baduy |
Bagi yang belum tahu atau masih suka bingung lokasi kampung
adat yang satu ini, sinih biar aku bisikin. Kampung Baduy yang masih memegang
erat dan melaksanakan aturan adat ini berlokasi di Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Tim Jalan-jalan kami di Baduy |
Mulai saja dengan tanpa alas kaki. Bayangkan jika kamu
berjalan tanpa alas kaki. Telapak kaki ‘halus’mu harus bersentuhan dengan tanah
dan juga bebatuan. Geli? Sakit? Atau bahkan aaah..ogah!
Nah, penduduk Kampung Baduy sudah terbiasa untuk berjalan tanpa alas kaki. Ga
usah ditanya sekekar apa kaki mereka. Untuk ‘meneladani’ para penduduk Baduy,
cobalah untuk tidak menggunakan alas kaki saat berjalan di kampung mereka. Berjalan? Engga ada motor? Ojek gitu?
![]() |
Anak-anak Baduy Dalam |
![]() |
Anak-anak Baduy Dalam berfoto di jembatan akar |
Bagaimana dengan Baduy Luar? Para penduduk Baduy Luar lebih modern. Tak ayal banyak penduduknya menggunakan alas kaki meski juga sebagian dari mereka tetap mempertahankan adat untuk tidak mengenakannya. Di kampung Baduy Luar juga boleh memainkan handphone ataupun gadget lainnya. Tapi jika ingin memotret orang-orang Baduy tetap meminta izin ya. Kalau candid, tak tahu lagi akan jadi apa. He he he he….
anak-anak Baduy Luar |
Lain ladang lain belalang, lain lumbung lain ikannya. Ini
pula yang diaplikasikan pada kedua kampung ini. Meskipun jaraknya berdekatan
(bagi penduduk Baduy, kalau pendatang? Oh
Nooo), kedua kampung ini memiliki beragam perbedaan.
Jika di kampung Baduy
Luar masih boleh menggunakan handphone dan gadget lainnya, di kampung Baduy Dalam
dilarang keras menggunakannya. Khususnya bagi pendatang. Untuk kedua Kampung
ini, tetap tak ada aliran listrik. Jadi jangan harap bisa nge-charge hp-mu. Lampu saja tak ada.
Anak Baduy Luar bermain Gadget sambil menunggu warungnya |
Bagaimana dengan penerangannya? Mereka menggunakan lilin.
Dan asiknya, mereka menggunakan cangkang kelapa sebagai dinding lilin untuk
dijadikan senter ketika mereka hendak bepergian malam. Keren kan!
Sedangkan kalau kita ke sana, diharapkan membawa senter sendiri..biar terang teruuus...
Sedangkan kalau kita ke sana, diharapkan membawa senter sendiri..biar terang teruuus...
Rumah-rumah keduanya pun berbeda. Baduy Luar, memilki dua pintu di masing-masing rumahnya, sedangkan untuk Baduy Dalam hanya ada satu pintu yang digunakan untuk keluar masuk. Rumah di Baduy Luar terasnya lebih lebar, dan digunakan untuk menenun oleh para wanita. Di depan rumah mereka tidak jarang berjajar kain-kain yang dijal kepada pengunjung, serta berbagai jenis camilan serta minuman.
Berpose di depan Rumah Baduy Luar dengan kain-kain hasil tenunan para wanita Baduy Luar |
Jadi ini bisa dimanfaatkan kita untuk sharing dan ngobrol banyak dengan orang-orang Baduy Dalam. Kulik-kulik kehidupan mereka seperti apa, dai aturan adat, sanksi, pola hidup, dan lainnya. Dan mereka bakal menjawabnya dengan senang hati.
Salah satu jembatan di Baduy |
Kita juga tidak dibolehkan untuk menggunakan sabun, pasta gigi, juga detergent untuk sikat gigi, ataupun mandi. Dilarang!! Para penduduk Baduy Dalam terbiasa dengan daun-daunan serta abu kayu sebagai pengganti mereka. (karena tidak boleh foto, maka ngga ada foto ya gaes)
Salah satu tanjakan di Baduy Luar |
Jika kalian dari Purwokerto seperti kami, naik
kereta saja menuju stasiun Tanah Abang. Dari sana, ambil KRL jurusan Rangkas
Bitung. Dari stasiun Rangkas Bitung, cari angkot atau ELF yang menuju ke
Cibolegeur.
Dari Ciboleger menuju ke Baduy Dalam, membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam perjalanan jalan kaki. Saya sarankan menggunakan sepatu gunung, apalagi kalau lagi musim hujan, licyiiin boo...
Kita bakal melewati sekitar 7 kampung Baduy Luar sebelum masuk ke Baduy Dalam. Kemarin lupa tidak saya catat, jadi nanti searching dulu deh...heee... Jalannya naik turun, belok kiri belok kanan...siapkan fisik yang prima sebelum ke sini.
Kita bakal melewati sekitar 7 kampung Baduy Luar sebelum masuk ke Baduy Dalam. Kemarin lupa tidak saya catat, jadi nanti searching dulu deh...heee... Jalannya naik turun, belok kiri belok kanan...siapkan fisik yang prima sebelum ke sini.
![]() |
Jembatan perbatasan Baduy Luar dan Baduy Dalam |
Bahkan, pada saat kemarin ke sana, disambut pelangi setengah lingkaran. Cantiiik....Kali ini kecantikan pelangi, hanya diabadikan dengan mata kita saja.
Oke deh...kalau penasaran seperti apa di Kampung Baduy...cussss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar