|
Latar Belakang Gunung Api Purba yang fenomenal dengan model cetaar |
Namanya gunung ya harus didaki, kalau ingin menuju
puncaknya. Tapi kali ini jalan-jalannya tidak pakai mendaki, walau mainnya ke
gunung. Kita menuju ke Gunung Nglanggeran yang berjarak 25 km dari Yogyakarta, hanya untuk mencari Sunset.
|
Bahagia kaaan... |
Naik mobil, foto-foto dan menikmati sore hari di Gunung Ngalenggeran,
di Desa Nganggeran Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta, hanya itu. Jauh-jauh dari Surabaya dan Cilacap kita menuju ke Gunung Nglanggeran yang merupakan Gunung Api Purba. Menurut Wikipedia terbentuk dari
pembekuan magma yang terjadi kurang lebih 60 juta tahun lalu.
|
Gunung Api Purba |
Gunungnya tidak seperti gunung biasa yang berbentuk seperti
segitiga kalau kita gambar di buku. Tetapi merupakan bebatuan yang berjajar tidak beraturan. Warnanya pun seperti
zebra, dominasi hitam putih tidak beraturan. Batuan itu merupakan batuan beku
andesit, lava dan breksi andesit, ini kata Wikipedia ya.
Jangan tanya, jalur menuju ke puncak pegunungan api purba
ini. Karena sudah sore, jadi memang enggan untuk naik. Selain itu juga memang
kesana tidak untuk camping. Kapan-kapan saja..heee
Saat masuk ke Desa Nglanggeran saja, sudah takjub dengan
keberadaan batu-batu yang super besar di pinggir jalan, atau berada di sekitar
rumah warga. Berfikir, bagaimana batu segede gaban bahkan lebih dari gaban itu
bisa berada di sana…?
|
Area parkir dari atas tangga menuju ke embung |
Sampai di parkiran di objek wisata yang sudah dikelola ini,
kita akan takjub dengan di seberang ada gunung api purba, yang usianya lebih tua
dari nenek moyang kita. Eh..masuk ke objek wisata ini satu orang dikenakan
sekitar Rp 10 ribu kali ya, lupa kemarin bukan saya yang bayar soalnya.
|
Naik Brooh.... |
Sore itu masih banyak yang menikmati
suasana di sekitar Gunung Ngalenggeran ini, apalagi kalau tidak menikmati sunset. Lebih OK nya sih, kalau menikmati sunset ini berada di sekitar embung Nglanggeran yang berada satu objek dengan Gunung Api Purba ini. Dari area parkir, kita harus naik tangga untuk menuju ke Embung yang digunakan untuk mengairi sawah warga ini. Tidak dihitung berapa jumlahnya, tapi lumanyan menguras tenaga. Sampai diatas, pas banget waktunya matahari tenggelam di barat.
|
Full Zoom |
|
Sunset yang tetap sempurna |
Kabut dan awan yang menutup separuh matahai tenggelam ini
tidak mengurangi keindahan sore di Gunung Api Purba dan Embung yang berada di
ketinggian ini. Apalagi saat cahaya matahari sore ini bercampur dengan warna
dari air embung. Wuiih….bagi pecinta fotografi ngga bakal melepaskan. Wew, ajiib.
|
Sunset di Embung |
Disini sudah nyaman, banyak tempat sampahnya, jadi
mempermudah para wisatawan yang akan membuang sampah, jadi ngga sembarangan. Kamar
mandinya juga ok, airnya dingiin. Dan sudah ada warung-warung mie yang ada di
sekitar embung maupun di bawah, atau parkiran. Aman, nyaman deh, tapi yang terpenting ikuti tata aturan yang ada.
|
Desa Mawa Cara, Negara Mawa Tata |
|
Dilarang!! |
Diareal parkir juga ada beberapa informasi yang disediakan oleh pengelola wisata. Mulai dari agrowisata di desa tersebut, sejarah pembuatan embung dan juga da kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan di Desa Nglangegran ini.
|
Papan Informasi |
|
Sejarah Pembuatan Embung |
Berdasarkan informasi, di Desa Nglanggeran tersebut juga da
berbagai wisata lainnyya, seperti wisata air terjun Kedung Kandang. Lagi-lagi
sudah sore yak, kapan-kapan lagi. Heee…coba aaja ke Gunung Api Purba ini,
asiiik…mungkin asik lagi kalau sampai puncaknya ya.
|
Embung dan Gunung Api Purba |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar