Rabu, 17 Mei 2017

Sensasi Goyang-Goyang di Jaring Mesra

Bupati aja Nyoba Jaring Asmara
Sudah pernah main ke Objek wisata Hutan Payau? 
Pintu Gerbang Hutan Payau
Yoi...tempat wisata yang tahun 90-an Hits banget di Cilacap. Dulu, jaman SD bareng-bareng sama teman sekolah dan teman ngaji, main ke sini pakai sepeda bareng-bareng, bawa jajan, terus dimakan bareng-bareng. Ah...nostalgia..

Dulu hits karena ada jembatan Mesra. Seingatku, jembatan ini terbuat dari bambu, dan hanya bisa dilewati oleh dua orang, jadi kalau yang lewat pasangan bakal semakin mesra. Dulu sih masih kecil, jadi ke sananya sama temen atau keluarga, belum jamannya pacar-pacaran, haaaa..

Meski begitu, tempat ini sempat terbengkelai beberapa tahun lalu. Terakhir saya ke sana pada tahun 2015. Sudah mulai ada perubahan, jalan setapak dan juga gapura depan. Ke sana hanya menikmati pohon mangrove yang terjaga kelestariannya.


Nah...kalau yang baru-baru ini main ke Hutan Payau lagi, pasti sudah tahu banyak perubahan pada objek wisata yang berada di kelurahan Tritih Kulon Cilacap Utara ini di banding terakhir saya datang ke lokasi wisata milik Perhutani ini. Ada tambahan wahana yang sengaja di pasang untuk menarik perhatian kita-kita yang suka foto dan bermain ke tempat wisata.


Anak-anak Berjalan di atas Jalan Setapak yang sudah dibangun oleh Pemkab Cilacap
Banyak perubahan yang terlihat. Yang paling menonjol, tentu saja ada jembatan mesra lagi loh. Tapi kali ini bukan jembatan dari bambu, tetapi dari tali tambang. Sebenarnya di bagian depan juga akan ada jembatan bambu, tapi belum selesai di buat, wisatawan belum boleh lewat situ, belum aman katanya.

Jembatan ini kini dinamakan Jaring Mesra. Bagaimana tidak, jembatan yang di buat dengan tali yang dianyam seperti jaring-jaring, dipasang di antara pohon-pohon mangrove yang usianya sudah puluhan tahun. Jalannya pun tidak lurus, tetapi membentuk huruf L menembus pohon-pohon mangrove, dengan sensasi dibawahnya lumpur, berair.  


Pintu masuk Jaring Mesra
Tidak usah takut, tenang saja ada bambu-bambu di bagian bawah anyaman tali, yang bakal bikin kaki kita  mudah berpijak. Jadi kalau jalan ngga goyang-goyang banget seperti saat melewati jaring laba-laba waktu outbond. Tetep sih goyang-goyang, tapi masih terkendali, aman dan jaya..nikmati saja sensasinya. Asik apalagi kalau lagi mendengarkan musik dangdut. heee.. 

Untuk keamanan, jaring juga di pasang sampai ke samping kanan dan kiri, dibentuk seperti lorong U. So, kita tentunya bisa buat pegangan saat berjalan.  Kalaupun jatuh masih aman, masih ada jaring-jaringnya. 

Tali Tambang yang dirajut seperti Jaring
Jaring mesra ini dipasang di ketinggian enam meter  sampai delapan meter, dan panjang sekitar 150 meter . Menguji adrenalin, memang.

Butuh konsentrasi untuk lewat di sini, tapi aman kok, ngga bakal terperosok sampai ke lumpur, soalnya jaring-jaringnya sempit, dan tidak selebar badan orang dewasa. Bahkan bisa rebahan kok, tapi janga dilakukan pas lagi ramai..takut ke injak yang lainnya.
Pejabat di Cilacap mencoba berjalan di Jaring Asmara
Tempat ini, kini memang menjadi favorit para remaja, terutama mereka yang berpasang-pasangan alias pacaran. Bagaimana tidak, kalau lewat kan goyang-goyang, terus pegangan sama pacar...uhh, jadi semakin mesra kan. .Coba saja sendiri... wkwkak...

Ngga sama pacar juga tidak apa, bisa sama saudara apa teman,  malah bisa menambah erat tali silaturahmi. (eh..apa ini). Soalnya kalau jalan lewat jaring mesra ini bisa saling kerjasama dan saling membantu. Tapi harus hati-hati dengan ponsel yang kita bawa, jangan sampai jatuh, bisa nyemplung ke air payau. Dipastikan rusak, haaa...

Kan..makin mesra setelah lewat Jaring Mesra
Mau main di jaring mesra ini, para pengunjung harus merogoh kocek Rp 8 ribu per orang. Mereka bisa bermain dan berfoto sepuasanya diatas jembatan mesra. Harga ini tapi tidak termasuk tiket masuk ke Hutan Payau sebesar Rp 4 ribu, dan parkir Rp 2 ribu.

Beli Karcis dulu cooy..
Jembatan jaring mesra ini merupakan hasil kreativitas dari Kelompok Sadar Wisata Masyarakat Pecinta Payau Kegiatan Usaha Rakyat (Maspayauakur) dan LMDH Purwa Lestari. 

Selain Jembatan mesra, ada beberapa tambahan yang ada di sana, seperti ada gazebo-gazebo yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk beristirahat, warung-warung makan yang berada di pinggir jalan setapak Hutan Payau. Ada juga replika Monas, di dermaga, sekarang ada kapal-kapal yang bisa mengantarkan kita berkeliling dengan harga Rp 10 ribu saja. Kemarin tidak sampai dermaga, jadi ngga ada fotonya ya, maap.


Gazebo

Kalau lihat dari spanduk, kedepan akan banyak wahana yang bakal dibangun, seperti tali kasih, semoh santai, gardu sayang dan romantis selfie deck (rose deck) yang masih dalam pengerjaan. Lokasinya ada di paling ujung Hutan Payau, atau di dergama.

Dermaga

Dek Safoto

Menjajal Foto di Deck Selfie
Mau ke sini? gampang kok, kalau di Cilacap cari saja Jalan Nusantara Kecamatan Cilacap Utara. Patokannya ada di sekitar BLKI Cilacap, di seberang jalan ada jalan Hutan Payau, masuk saja ke sana. Ikuti jalan itu, akan ada petunjuk arah menuju ke Hutan Payau. dan selamat menikmati.

Jalan Menuju Dermaga dan belum di cor


Patuhi Peraturan yang ada

Jajaran Warung di Hutan Payau

Replika Monas
Foto Tahun 2015, pas belum ada warung-warung di pinggir
Hanya pohon Mangrove

Sunset di dermaga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar