Jumat, 12 Agustus 2011

Setelah 9 Bulan

Seperti melahirkan rasanya....(padahal belum pernah merasakan melahirkan) hehe..akhirnya bisa mendapatkan apa yang menjadi salah satu janggalan kita sebagai pekerja.
Ya hal sepele...katu identitas kerja atau kerennya ID Card
hakaka...dari dulu, kita sudah meminta, namun mereka bilang tulisan belum layak...OK its doesnt matter..tapi pun juga sekarang sama. Dia-dia yang baru pun mendapatkannya...ga papa..usaha ita brati ada bukti.

dari dulu sering dipersulit karena tidak punya kartu mirip SIM itu.
"Bisa tunjukan ID Cardnya? yanga seorang petugas di salah satu konser.
"Saya bawanya surat tugas pak," ucapku agak tegang, takut tidak bisa masuk
berfikir sebentar patugas itu, dan sambil membuka surat tugas ku..
lalu bisalah masuk asal surat tugas tersebut ditinggal...weh..besok sih pake apa ya??
ah yang penting sudah bisa mask dan meliput, ucapku dalam hati...

dilain waktu, bu saya mau konfirmasi tentang ini..bisa bicara degan siapa ya??
"anda dari mana, kok tiba-tiba nanya itu," tutur ibu gendut berpakaian putih-putih itu.
"Saya dari harian ini, mau konfirmasi, pasalnya kemarin ada yang komplen seperti itu," ucapku.
"ada kartu identitas nya," tanyanya.
weleeehh...surat tugasku saat itu sudah kadaluarsa, jadi tidak saya bawa lagi.
"tidak saya bawa bu," kataku singkat
"katanya wartawan masa tidak bawa sih, anda ini gimana??...bla..bla...bla...," ejeknya panjang lebar dan tinggi sehingga membuat volume badannya semakin besar saja..hakaka...
"oh...brati tidak bisa apa bu?? atau mau tlp ke kantor saya?"tanyaku.
"orangnya pergi mba, besok saja lebih pagi, kalo sudah jam 9 biasanya beliau sudah keliling," jelasnya..
"oh begitu ya bu, brati besok dengan siapa saya bertemu bu??"
"dengan pak..., oh ya bawa surat tugas atau kartu identitasnya ya mba," jawabnya singkat tanpa melihatku yang diajaknya berbicara.
"baik bu," kataku agak merasa gimana...dan meninggalkan tempat tersebut yang masih satu kecamatan dengan harianku.

itu hanya dua kali yang kutulis, yang lainnya lebih banyak lagi.
Tidak jarang juga aku disangka wartawan "bodrek" alias wartawan gadungan yang tidak memiliki media yang beredar di kota ini.
ah..tak peduli, yang ku tahu hanya aku senang menjalani pekerjaanku sebagai wartawan.
jadi ku tak pedulikan mereka semua, jika sudah tidak bisa maka kutinggalkan saja mereka...biar kucari narasumber yang tidak memperdulikan ku punya ID Card atau tidak.

hm..akhirnya sekarang ku punya, setelah 9 bulan 10 hari...pas seperti waktunya melahirkan...tapi rasanya pasti lebih sakit saat melahirkan ya buu...

sekarang tinggal bagaimana selanjutnya
akankah lanjut atau sampai Desember seperti saat menandatangani surat kontrak??
hm..."jangan emosi ya"...begitu petuah dari sahabat...
akan kupikirkan sobat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar