Rabu, 29 Mei 2013

Ubah Cangkang Kelomang Jadi Bernilai Jual Tinggi

Kelomang tau kan, hm...pompong lah kalau saat kecil kita bilang apalagi di daerah Cilacap. Biasanya kelomang-kelomang ini dipelihara sama kita saat kecil. Bahkan sekarang masih banyak penjual di sekolah yang berjualan kelomang. Bahkan sekarang ada yang menjual rumah-rumahannya Berbeda dengan yang lainnya, yang menjual kelomang dengan seadanya, adaloh yang menjual cangkangnya saja. Tidak percaya, nih ada yang memanfaatkan limbah cangkang kelomang jadi sangat unik dan punya nilai jual tinggi. Nugroho (46), warga asal Semarang ini merubah cangkang kelomang jadi sangat unik. Cangkang-cangkang itu dicat berbagai warna, didesain batik, dan desain mosaik bahkan bentuk relief tiga dimensi. Relief tiga dimensi? kok bisa? ya dengan ditambah dengan fiberglas, yang diletakkan di dalam cetakkan, lalu dicetak bersama cangkang kelomang ini dibentuk sesuai dengan keinginan. Tentu saja sesuai dengan cetakannya. Ada yang bentuk hewan, seperti ikan, harimau, beruang kura-kura dan lainnya. ada juga bentuk kartun-kartun seperti angry bird, winnie the pooh, thomas dan lainnya. “Setelah cangkang dicetak dengan fiberglas lalu dilukir dan diwarnai, pewarnaannya juga menggunakan cat untuk mobil agar tahan lama,” kata Nugroho. Proses pembuatannya memang lebih lama dibandingkan dengan lainnya, karena harus ada proses pencetakan, dan kemudian mengecat dan mewarnanya. Produknya ini memang berharga tidak murah. Walau dia enggan mengatakan kisaran harganya. Tetapi, produknya ini memang berkualitas, karena selain berbeda dengan yang lainnya, untuk pewarnaannya yang menggunakan cat untuk mengecat mobil. “Cat mobil kan mahal, tapi memang jadi lebih berkualitas, catnya tidak gampang hilang,” katanya. Ia mengaku pernah mencoba menjual cangkang kelomang di pasar malam. Ternyata responnya negatif, karena harganya tidak diminati oleh konsumen di Cilacap. Karena itu, dia mencoba mencari jalan konsumen di luar negeri. Melelalui website miliknya, ternyata ada perusahaan Prancis yang tertarik dengan desan-desain yang dia buat. “Saya dikontrak perusahaan itu selama satu tahun,” katanya yang juga memiliki usaha ikan hias ini. Nugroho memanfaatkan cangkang kelomang. Karena hewan yang biasa dsebut sebagai ‘kepiting perampok’ ini sangat diminati oleh anak-anak. Bisa menjadi hewan peliharaan yang mudah dipelihara bagi anak-anak. Dan erutama karena keunikannya. Hewan Kelomang ini kata dia sebenarnya tidak memiliki rumah saat dilahirkan. Rumah yang dia tempati merupakan hasil ‘rampokan’ kelomang dari hewan lainnya. Jika kelomang sudah mulai tumbuh, dan rumahnya sudah terasa kekecilan, maka dia akan mencari rumah yang lebih besar. Biasanya dengan membunuh penghuni calon rumah barunya itu terlebih dahulu. “Kelomang ini sama seperti ikan hias, dipelihara dengan mudah, dan semua orang menyukainya. Di dunia, 70 persen kelomang yang beredar berasal dari Indonesia,” katanya saat ditanya alasannya memroduksi limbah cangkang kelomang ini. Dia semakin percaya dengan hasil produksinya diminati oleh pasar luar negeri, karena memiliki keunggulan tersendiri. Yakni desain mosaik, yang tidak dimiliki pengrajin lainnya. Di Cilacap sendiri, dia menjadi satu-satunya perajin cangkang kelomang ini. “Desain mosaik ini menjadi prosuk andalan kami, tapi bisa juga menempelkan foto atau logo perusahaan di cangkang kelomang itu, ” ujarnya. Bahkan, beberapa saat lalu ada pesanan dari perusahaan yang meminta logo perusahaannya dicap di cangkang kelomang. Produk yang dia kirimkan memang hanya berupa cangkang saja. Pasalnya, dari perusahaan itu mengimpor hewan kelomangnya dari Sumatera. Baru setelah di Perancis, hewan dan cangkang miliknya itu disatukan, dan kemudian dipasarkan lagi ke Eropa dan Amerika. Kini setiap minggu dia bisa mengirimkan, sedikitnya 5.000 cangkang kelomang ke perusahaan Perancis itu. Berbagai bentuk dia kirimkan. Di rumah yang berada di Jalan pasir pantai RT 4 RW 6 Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan, dia memroduksi bentuk-bentuk kelomang ini. Bahkan, kini ia juga memekerjakan ibu rumah tangga disekitarnya untuk memroduksinya. Pasalnya, permintaan dari luar negeri semakin banyak. “Saya juga memekerjakan ibu-ibu di sekitar untuk membuatnya, ini juga untuk membantu perekonomian mereka,” ujarnya. Setiap hari, dia mengatakan selalu memroduksi karena memang setiap hari sudah ada yang menyetok cangkang kelomang ke rumahnya itu.(alesenaru)

2 komentar:

  1. mau pesan cangkang caranya gimana??
    ada pin BB kah?
    balas ke nomor saya ya: 088806441511

    BalasHapus