|
PPG eksis sampai Gili Labak |
Gili Labak, baru aku dengar namanya di akhir Bulan Juni kemarin. hee...bukannya ngga pernah mendapat pelajaran Geografi, tapi inget di Indonesia ada sekitar 17.500 pulau, mana bisa hapal semuanya. Paling yang ukurannya jumbo-jumbo saja.
Lagian Gili Labak yang berada di Madura, Kabupaten Sumenep ini belum begitu terkenal (terkenal beberapa tahun ini) seperti Gili-gili lainnya yang ada di Lombok yang sudah mendunia. Karena ternyata ada pulau kecil yang hanya sekitar 5 hektar yang jauhnya harus ditempuh dua jam perjalanan dari ujung Sumenep.
Gili Labak, atau ada warga yang menyebut Gili Lawak ini masuk ke Dusun Lembana Desa Kombang, RT 5 RW 3 KEcamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Madura. Ada sebanyak 33 kepala keluarga yang berada di pulau kecil ini.
Saya bersama dengan teman-teman saya kemarin sebanyak 14 orang bertemu di lapangan parkir Graha Pena Surabaya. Dari sana menggunakan bus ELF menuju ke Pelabuhan Kalianget Kabupaten Sumenep, dengan ditempuh selama 4 jam perjalanan.
|
Gambar ini ngambil dari blog punya isyadhebat.blogspot.com |
Setelah itu, mobil membawa kita menyebrang dari Kali Anget ke dermaga Pulau Talango, yang hanya sekitar 3 menit saja. Sebenarnya dari Kali Anget langsung ke Gili Labak bisa langsung menyebrang menggunakan perahu. tapi perjalanan hrus ditempuh dengan waktu selama dua jam (kalau yang punya mabok laut, mending jangan deh).
|
Kendaraan yang ikut menyebrang |
|
Ini suasana pasar di dermaga Talango |
Setelah mendarat di pelabuhan Talango, rombongan melanjutkan perjalanan ke Desa Kombang. Disana (saya dan rombongan yang menggunakan travel agen) di rumah warga yang dijadikan basecamp,semuanya makan pagi dengan menu seadanya. Sayur buncis, sepotong telur dadar yang asin, dan saru potong ikan tongkol kecil. nasinya pun sedikit. wkwkwk...
|
Masih ceria nih sebelum perjalanan ke Gili Labak |
Usai makan, sekitar pukul 08.30 WIB, kita diminta untuk bersiap untuk menyebrang. Sampai di dermaga di desa tersebut, kita agak terkejut, karena kapal yang akan membawa kita tidak berada di dermaga, karena kandas. Jadi kita harus jalan kaki melewati pantai dan baru naik di perahu.
|
Harus basah-basahan dulu sebelum naik perahu nih |
|
Saling bantu transfer tas, dan saling pegangan melewati bibir pantai yang dibawahnya karang licin |
Tidak ada peringatan dari agen yang membawa kita kalau angin besar dan gelombang besar. Informasi ini didapat dari warga dan tukang perahu yang akan membawa kita. hm...bismillah aja saat menyebrang nanti. Benar saja, gelombang dengan ketinggian sekitar 2-3 meter lebih ini menerjang kapal yang ditumpangi rombongan. Tidak seperti rombongan kapal lainnya, di kapal kita tidak ada satupun yang mendapatkan pelampung atau lifefest. haaa.....tambah paniklah kita. "Berdoa saja," kata teman mengingatkan.
|
Wajah ceria lagi setelah perjalanan yang menajubkan |
Perjalanan yang seharusnya satu jam ini, ditempuh 1 jam15 menit. Karena mungkin tukang perahunya berjalan dengan hati-hati agar tidak terjadi apa-apa.
|
Terlihat sebagian Gili Labak |
Sampai di Gili Labak, hati rasanya tidak sabar langsung ingin merenang dan menikmati indahnya bawah laut pulau ini. Namun, sayang, dengan tidak jelasnya jadwal dari travelagen kita, selama hampir 7 jam lebih kita 'dianggurin'.
|
Foto di bawah papan Gili Labak |
Untungnya kita punya inisiatif untuk berenang-berenang dan berkeliling ke seluruh pulau. Foto-foto berbagai pose...keliling pantaii...
|
Menikmati Gili Labak (Pas topi masih bagus) |
.....Pose menikmati pantai....dan bahkan sampai sempat tidur siang, karena ada rumah-rumah panggung yang dibuat di depan rumah warga.
Kita yang ngga mau dianggurin ini minta ada kejelasan aktifitas, akhirnya pada pukul 16.00 WIB, kita diperbolehkan untuk snorkling di sekitar pantai. Sayangnya, saat itu sedang surut, ketinggian air lautpun menyurut, membuat kita yang berenang sangat dekat dengan terumbu karang. Tidak sedikit yang belum terbiasa snorkling harus menginjak-injak terumbu karang yang ada dibawah.
|
Mulai snorkling niiih |
|
Airnya keruh, karena terlalu rendah membuat pasir naik ke atas |
|
sampah platik bakal lama ngga bakal bisa terurai |
|
ambil dan buang ke tempat sampah |
|
Blossom pun ikut menyelam |
Terlihat juga banyak terumbu karang yang sudah rusak akibat injakan-injakan kaki (mungkin loh) yang berusaha ingin berdiri. Sampah plastik juga terlihat di beberapa bagian, dan airnya pun tidak jernih.
Tapi sore itu, semua terasa terobati dengan melihat sunset yang indah di Gili Labak.
|
Usai snorkling menikmati sunset (sengaja di blur) |
Tapi ternyata setelah dihitung-hitung ngga semuanga ikut snorkling. Ada teman lainnya yang mabok laut dan masih merasa mual. Jadi dia harus istirahat di penginapan deh.
|
Bukan All Team |
Harusnya hari berikutnya masih menikmati snorkling sekali lagi. Awalnya sih antusias banget mau ngulangi, siapa tahu terumbu karangnya lagi bagus, dan sedang pasang, jadi tidak bakal sependek hari sebelumnya. Tetapi mengingat, gelombang tinggi yang masih bakal terjadi, jadi sesuai kesepakatan rombongan kita ingin pulang lebih awal. Harusnya dijadwalkan pukul 13.00 WIB baru mulai merapat. tetapi kita minta lebih cepat, pukul 08.30 WIB.
|
Kita nikmatin sunrise dulu nih paginya |
Pagi harinya tentu saja kita memburu sunset yang juga menjadi daya tarik Pulau ini. Karena di pulau kecil ini bisa menikmati keduanya. Uwow!!!
|
Ngeksis dikit dah |
Sempetin juga keliling ke seluruh pulau. Ternyata banyak juga wisatawan terutama dari Indonesia saja yang datang ke pulau ini. Bahkan, mereka ada yang camping loh (kapan-kapan bisa dateng lagi sambil camping ahh..)
|
Gimana rasanya camping di pulau terpencil??Tanya mas ini |
Dan sebelum pulang, dua rombongan, satu dari rombongan saya dan satu lainnya dari Surabaya juga berfoto ria dengan mengkampanyekan "Save Our Littoral Life".
Ada baiknya memang menggunakan travel agen, tapi harus benar-benar nyari yang OK dan pelayanannya memuaskan. Ngga kaya yang kemarin ini, lelet, dianggurin, dicuekin, ngga jelas jadwalnya, dan lagi ngga ada penjelasan yang sejelas-jelasnya jika terlambat dan lain sebagainya.Saya ngga mau sebut namanya apa, pokoknya ngga recomended deh.
Pingin balik lagi, dan berwisata dengan santai..camping, dan carilah cuaca-cuaca yang sedang bersahabat. Hmm..mau tau kapan? tanya BLKG aja. heeee....Salam Bermain