Minggu, 28 Agustus 2011

Bermain Warna

wah...berarti hampir setahun lebih ku tidak menjamah lagi warna-warna di kamarku
warna-warna yang membuat ku selalu berfikir kreatif
kain-kain dan cat-cat itu teronggok di depan kamar
berdebu, tak pernah tersentuh
bahkan, kini cat-cat ku sudah membeku


aku ingin kembali seperti dullu bermain main dengan mereka
membuat hidupku berwarna....asiiik....

esok lusa



Sabtu, 27 Agustus 2011

Aku Suka Itu

Pernah mendengar kalimat dari orang megenai cinta
Katanya jika kita benar-benar cinta seseorang rasanya seperti narkoba
"sekali coba jadi candu, gak dicoba bikin penasaran, ditinggalin bikin sakaw"

hakakaka...
ternyata benar, memang ya...

walau tak ada kata yang terucap
hm..atau mungkin memang ditahan agar tidak terucap
tapi aku suka itu
aku menikmati


Kamis, 25 Agustus 2011

#Maregi#

Assalamu’alaikum, sebelumnya mohon maaf jika saya menggunakan judul tersebut, yang terkesan seperti seenaknya, ndesa atau apalah. Kata “maregi” yang berasal dari kata wareg, bagi kita wong Banyumas pastinya sudah tidak asing. Sering kita mengucapkan kata tersebut untuk mengungkapkan rasa sebal, muak atau bosan terhadap sesuatu atau seseorang, dalam taraf yang masih bisa ditolerir. Pembaca yang budiman saat ini kita sudah berada di penghujung bulan suci Romadlon, itu artinya dalam beberapa hari lagi kita akan segera merayakan Hari Raya Idul Fitri. Hampir satu bulan lamanya kita menggembleng diri kita dengan melakukan berbagai macam ibadah yang wajib maupun sunnah, yang kesemuanya bermuara pada harapan kita untuk mendapatkan ampunan dan pahala dari Alloh Ta’ala, sehingga setelah selesai berpuasa, kita diharapkan menjadi manusia yang bagaikan baru dilahirkan, suci dari dosa-dosa. Namun, apakah keadaan seperti itu dapat bertahan setelah tanggal 1 Syawal? Kalaupun bertahan, sampai berapa lama? Satu hari, satu minggu, satu bulan, atau satu tahun kemudian? Hanya diri kita masing-masing yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Nah, kaitannya dengan judul di atas, rasanya akhir-akhir ini kita semakin sering disuguhi hal-hal yang “maregi” yang dimuat di media massa, cetak maupun elektronik. Pembaca mungkin masih ingat berita tentang tersangka koruptor yang berhasil ditangkap setelah berhari-hari jauh melarikan diri, dan segera setelah itu kemudian semua media berlomba-lomba mengeksposnya. Semua orang menganalisa, membahasnya. Sementara orang-orang yang menjadi bahan berita itu, seakan-akan merasa bahwa tindakannya merugikan negara adalah suatu hal yang umum apalagi menganggapnya sebagai dosa. Maregi pisan pokoke..atau mungkin malah njeleih. Itulah, bahkan di dalam bulan yang katanya dianggap suci dan penuh berkah ini, kita masih saja disuguhi berita-berita yang membuat kita semakin wareg, semakin jeleh. Sekarang, pernahkah pembaca sekalian membayangkan bahwa kita ini manusia, mungkin di mata Alloh seringkali kita dianggap maregi. Bagaimana tidak, berulangkali kita meminta ampun kepadaNya, berulangkali pula dengan enteng kita melanggar laranganNya. Atau kita memang sudah menjadi pelupa sehingga berkali-kali kita berbuat dosa. Jadi kita mungkin sudah lupa bahwa berbohong itu dosa, kita lupa bahwa menghianati amanat adalah satu hal yang harus kita hindari dan lain-lain. Jadi kira-kira kok ya wajar saja, apabila seumpama kita dianggap maregi oleh Alloh. Akan tetapi Alloh Ta’ala adalah Sang Pencipta, yang pasti tidak sama dengan ciptaanNya, jadi walaupun manusia sebagai salah satu makhlukNya, sering bertingkah maregi, Alloh Ta’ala akan tetap berkenan membuka pintu ampunan bagi siapa pun yang meminta ampun, karena itulah sifatNya. Alloh Ta’ala tidak akan dendam kepada manusia, tidak akan berbuat dholim kepada hambaNya, justru manusialah yang seringkali berbuat dholim kepadaNya. Kiranya saya tidak akan berpanjang-panjang menulis, khawatir nanti akan menjadi maregi. Namun demikian semoga bermanfaat dan dapat menjadi bahan renungan para pembaca, semoga segala amal ibadah kita di dalam bulan suci Romadlon ini diterima Alloh Ta’ala serta mendapat rahmat dan ampunanNya. Amin. Wallohu a’lam bisshowaab. Wassalamu‘alaikum

H. Muhammad Maskun Ridlo Pengajar di PonPes Al Masruriyah, Kebumen, Baturaden

Indonesia 1


Pak Beye Bukan Idolaku




Kamis (25/8) sore, Pak beye dan ibu Any dateng ke Baturraden, Banyumas
Sekitar Pukul 16.30 rombongan datang dari Cilacap
iring-iringannya tidak terlalu panjang, hm...berapa ya..tidak inget dah.hahaa...

ini asal jepret saja, karena hari sudah sore kamera pinjam punya mas Angga, Canon 350D, kamera baru ku pegang, walo sudah dioprasikan dengan manual, ternyata banyak yang meleset..hakaka...Under!!! perasaan tidak ya

tak apa, yang penting sudah memotret mobil Indonesia 1, yang belakangnya ada pak beyenya...

Pak beye, presiden yang bukan pilihanku..tapi orang-orang ternyata banyak yang suka dengan beliau.
Tidak tahu mengapa, karena pilihanku bukan dia. Bagiku dia tidak punya pemikiran yang istilahnya "out of the boxs" hanya melanjutkan apa yang sudah dirintisnya.
Walu bukan dia, ku tetap menghormati dia sebagai presidenku. Hmm..bentuknya apa ya?? mungkin tidak pernah ikut mendemonya kali ya..hakaka...soalnya bukan mahasisa aktif sih ya..

Pak beye, hari ini kau datang ke daerah jajahanku, tapi ku tak bisa berbincang, padahal ku sangat ingin bertanya padamu
"apa kau senang menjadi presiden?,"
"sehari kau tidur berapa lama?,"
"Makananmu apakah sama denganku?,"
"Hidupmu nyaman tidak setelah menjadi presiden?,"

hakaka...pertanyaan konyol ya..tapi sungguh ku ingin menanyakan itu
dari dulu, mau kirim surat juga pasti tidak dibaca, jadi kesempatan ku ya saat jadi wartawan

hm..tapi setelah jadi wartawan pun tak bisa melontarkan pertanyan itu

Tak apa, walau ku tidak bisa masuk untuk meliputnya, namun ku sudah bisa melihatnya lewat jepretan kamera pinjaman
Tak apa, karena pasti ku yakin nantinya ku juga akan bertemu dengan presiden yang akan datang
karena ku yakin, bisa melangkah ke media yang lebih baik lagi, yang bisa mempertemukanku dengan orang-orang besar.

hakaka...Pede banget ya...hm...itulah orang-orang yang punya living number 6 seperti ku. "over kepedean"..hahay...

Pak Beye, ku tidak terlalu mengenal dia, apalagi dia pasti tak tahu menahu tentang ku
bukan ku tak mau mencari tahu tentang beluai yang menjadi presidenku, tapi karen ku sangat malas untuk mencari tahu. Kalo dia itu idolaku, baru ku cari tahu tentang dia..

Pak beye, hm..kata orang-orang punya karisma. Tapi kok aku melihatnya kasihan ya,
entah apa itu, tapi ku melihatnya seperti..apa karena kurang tegasnya dia ke bawahannya, jadi banyak dari mereka yang menyalahgunakan. entahlah, ku tidak suka berkomentar tentang politik, karena ku belum tahu akan ranah disana...

seharusnya orang-orang itu tidak berfikiran bagaimana memanfaatkan Bangsa Indonesia, harusnya mereka berfikir apa yang mereka berikan untuk Indonesia. Jadi tidak ada penyakit hati seperti penuturan idolaku, Mardjoko "jere, ujarku, ndean aja dinggo maning, kuwe nggawe ati dadi ngerasa bener dewek, apamaning nek wis ngomong pokoke,"

Selain itu, pak Mardjoko juga perbah bilang dan berpesan kepada para penguasa, atau pejabat "nek dadi bupati ya aja ndremis, clamit karo cluthak. dadine ora ana korupsi neng ndunia kie," katanya.

hm...memang idolaku itu selalu membuat kosakata yang menarik, menjunjung tinggi bahasa Jawa, ...hm..ku sangat tertarik jika pak Marjok menjadi presiden..hakaka...pasti banyak yang tidak setuju ya...


Tak peduli apa yg terjadi dalam hidupmu, baik pun buruk, percayalah itu semua dari Tuhan tuk kebaikan dirimu. #MerahPutih

Selasa, 23 Agustus 2011

Am Flying Without Wings




Terbang bagaikan burung emprit memang tidak mungkin
aku tidak punya sayap bukan
hm...tapi aku yang berbadan gendut ini bisa terbang sejenak
beberapa detik saja...satu, dua, tiga...

menyenagkan memang, bisa menjadi lebih tinggi dibandingkan yang lain
aku bisa terbang....tanpa sayap

tapi saat terbang di atap salah satu pertokoan didaerah perempatan Sri ratu di Purwokerto ini, kepala langsung puyeng berkunang-kunang
hakak..payah memang...
alasannya lagi puasa..tidak sahur, dan saat sehari sebelumnya hanya berbuka minum jus jambu segelas kecil, minum air mineral segelas kecil, makan satu sekop kecil, dan minum air es secangkir...tidak cukup untuk membuat asupan tenaga dalam sehari selasa (23/8) tadi

hakaka..tergoda dengan air es teh yang bisa membuat tenggorokan segar
dan sambel korek yang baunya sudah sangat menggoda
hmm...akhirnya berbuka, padahal kurang lebih tiga jam lagi saatnya berbuka.
Tapi maap ya..hakaka..aku memang payah, cepat tergoda dengan hal-hal begituan...

SWT, pasti aku nanti akan membayarkannya kok, fidyahnya juga...Ingatkan saja...hehe...

*jangan sekali-kali melakukan adegan yang sama dengan ku ya...

Senin, 22 Agustus 2011

#Hanya Pepatah#

Kau takkan tahu seberap tulus seseorang mencintaimu sampai kau melihat seberap tulus ia mencintaimu dalam kondisi terburukmu

haha...memang sampai saat ini belum pernah merasa paling buruk di dunia ini..hm...
bukan karena terlalu kepedean
tapi memang aku selalu mensyukuri hidupku ini

hm...nyaman rasanya ketika bisa menikmati hidup yang susah ini
lagunya Slank liriknya ada yang tertuang "hidup sudah sudah jangan dibikin susah"
tinggal menikmati hidup saja, selesai semua...hidup nyaman, aman dan tentram
itu yang dicita-citakan oleh manusia

apalagi soal pasangan hidup...
hakaka..akhir-akhir ini bersama dengan sahabatku-Hen
banyak cerita mengenai para lelaki calon pasangan kita
penasaran memang, seperti apa nantinya mereka
hahaaa...lucu saja, apalagi ketika sabtu (20/8) lalu ada ustad yang memberi tauziah jika belum mendapatkan jodoh, meminalah kepada SWT dengan ucapan Ya Rozak...

jadi setiap kali selesai memanjatkan doa, maka kita akan meminta itu..
meminta??
pelajaran yang pernah kudapat, jangan hanya meminta kepada SWT
tapi bersyukurlah
jadi...
doa kita setelah bertemu SWT adalah.."terimakasih SWT atas suami kaya dan genteng yang kau berikan kepada hamba,"
hehee...narsis memang, tapi itu doa...

Amin ...semoga kita mendapatkan apa yang terbaik dari SWT tapi kita boleh memilih yang gagah, putih, tinggi, cerdas, kaya dan terutama ada kumisnya...hakaka...(hanya lelucon dengan hen saja)


Kamis, 18 Agustus 2011

49 hari menjadi Wartawan Kriminal


Dange dan Sahabtku

Dia teman baikku, ku kenal sejak tahun 2003 ya
saat kita bersama masuk ke sebuah organisasi pecinta alam
UPL MPA Unsoed
pertama ketemu saat akan simulasi Gunung Hutan
"salah kostum," pikirku saat melihat dia yang dikucir kuda itu memakai pakaian dan sepatu seperti akan jalan-jalan ke Supermarket..haha...tapi tidak terlalu kupedulikan, karena ku bersama teman yang sama persis dengan ku, Ami
"iza" ucapnya saat berkenalan denganku.

Saat jalan ke atas bukit yang baru ku naiki dan tentunya dia juga dia berbincang denganku. "kau kuat juga ya naik ini, cocok sama penampilanmu," tuturnya. "tidak juga, cuman karena bisa jalan kaki saja," kataku datar.
beberapa kali ku tolong dia untuk berdiri atau pegangan karena dia terpeleset atau tidak kuat saat nanjak. "Sok akrab" pikirku.

Malamnya, dan selanjutnya aku tidak ingat seperti apa..hakaka...ingatanu hilang...payah

Dange, bukan nama sebenarnya (kayak korban pemrkosaan, tapi bukan). dia yang kecil tubuhnya melebihi aku, cantik, feminin, tapi tak pandai berpose didepan kamera, panikan, pinter masak, pintar bahasa inggris, telaten, tapi ceroboh, dan yang paling unik dia punya jempol yang khas...tiada yang punya selain dia..hakaka...

lama kelamaan dia menjadi akrab denganku, terutama karena dia satu divisi untuk mengambil nomor menjadi anggota. walaupun kami tidak pernah berkegiatan dalam satu tim. eh pernah saat jungle survival...lupa-lupa ingat kejadian itu.

Arung jeram, yang kami pilih bersama dengan delapan teman lainnya yang menjadikan kita sahabat. Kami menjadi akrab karena hanya ada tiga cewe yang berada di tim tersebut. Aku, iza dan Tumini alias Pepy (suatu saat akan kuceritakan tentang dia)

Saat berkegiatan di tahun 2004, saat tryout dua, arung jeram di sungai Serayu Banjarnegara bersama 10 orang lainnya. Kami menginap di Bojanegara di rumah si nenek langganan kita. Hari kedua, setelah berkegiatan seharian penuh, kami harus istirahat dengan sebelumnya membuat makan malam. Tentu dange yang memasak walau dia bukan tugasnya memasak malam itu. Tapi karena dia tim konsumsi yang baik terhadap pelanggannya hakaka....(emang kita apaan) maka dia yang memasakannya.

Makan malam kita ditutup dengan buah pisang yang didapat dari pasar (kalo tidak salah). Saat memasak, kami berkumpul untuk melihat aksinya yang unik saat memasak. Tiba-tiba Teo sang Kapten Panji menyeletuk "dange" dan melihat kearah pisang dan Iza berulang-ulang. Spontan yang tahu arti dange langsung tertawa terbahak-bahak...apa arti dange, tanyaku kepada Yoseng salah satu anggota tim ku. dia bilang "wanita" hakaka...ternyata saat itu, dia membohongiku.

Walaupun pertama dia tidak mau dipanggil dange, namun lama kelamaan karena terbiasa dia menjadi bisa. "Kangen diundang dange loh," tuturnya suatu saat setelah dia lulus dari perguruan tinggi yang sama denganku.

Kini dia semakin cantik saja, setelah dia bekerja di suatu Bank swasta di negeri ini. jika ku jadi lelaki, pasti aku juga sudah menembaknya..hakak...tapi dia sahabatku, yang akan selalu ku rindukan untuk berkegiatan besama...dange...

Ternyata-eh ternyata, melihat perubahan kecantikannya itu (sebenarnya dari dulu ding), banyak sahabat-sahabat ku yang suka padanya. Sedari dulu memang dia seneng untuk digoda, karena dia lucu sekali dan pasrah jika digoda. Menyenangkan memang bersama dengan dange.

satu, dua, tiga, empat, lima, enam dari delapan sahabat lelaki ku..hakak..rekor...dan dia, dange..seperti biasa selalu berfikir terlalu matang untuk menerima tawaran mereka..."pemilih" maksudnya

"mereka kan kancane kita le," jawabnya..."ndak pada boongan, cuman glowehan le," ucapnya suatu saat ketika salah seorang teman menembaknya untuk dijadikan pacar.

"hehe....dange yang punya hati koh, kita kan wis ngerti mereka kayak apa, semua baik dan tidak sombong..hakaka...." jawabku.

Mereka, para lelaki itu, sahabatku itu pun belum bisa menaklukan hati dange..ckckc...semangat ya Gan hakaka...

Selagi kita masih bisa berdoa, mari kita saling mendoakan yang terbaik buat kita.
Kalian ingat, apa doa kita saat masih bersama-sama..."kita menjadi orang sukses"

Jumat, 12 Agustus 2011

Setelah 9 Bulan

Seperti melahirkan rasanya....(padahal belum pernah merasakan melahirkan) hehe..akhirnya bisa mendapatkan apa yang menjadi salah satu janggalan kita sebagai pekerja.
Ya hal sepele...katu identitas kerja atau kerennya ID Card
hakaka...dari dulu, kita sudah meminta, namun mereka bilang tulisan belum layak...OK its doesnt matter..tapi pun juga sekarang sama. Dia-dia yang baru pun mendapatkannya...ga papa..usaha ita brati ada bukti.

dari dulu sering dipersulit karena tidak punya kartu mirip SIM itu.
"Bisa tunjukan ID Cardnya? yanga seorang petugas di salah satu konser.
"Saya bawanya surat tugas pak," ucapku agak tegang, takut tidak bisa masuk
berfikir sebentar patugas itu, dan sambil membuka surat tugas ku..
lalu bisalah masuk asal surat tugas tersebut ditinggal...weh..besok sih pake apa ya??
ah yang penting sudah bisa mask dan meliput, ucapku dalam hati...

dilain waktu, bu saya mau konfirmasi tentang ini..bisa bicara degan siapa ya??
"anda dari mana, kok tiba-tiba nanya itu," tutur ibu gendut berpakaian putih-putih itu.
"Saya dari harian ini, mau konfirmasi, pasalnya kemarin ada yang komplen seperti itu," ucapku.
"ada kartu identitas nya," tanyanya.
weleeehh...surat tugasku saat itu sudah kadaluarsa, jadi tidak saya bawa lagi.
"tidak saya bawa bu," kataku singkat
"katanya wartawan masa tidak bawa sih, anda ini gimana??...bla..bla...bla...," ejeknya panjang lebar dan tinggi sehingga membuat volume badannya semakin besar saja..hakaka...
"oh...brati tidak bisa apa bu?? atau mau tlp ke kantor saya?"tanyaku.
"orangnya pergi mba, besok saja lebih pagi, kalo sudah jam 9 biasanya beliau sudah keliling," jelasnya..
"oh begitu ya bu, brati besok dengan siapa saya bertemu bu??"
"dengan pak..., oh ya bawa surat tugas atau kartu identitasnya ya mba," jawabnya singkat tanpa melihatku yang diajaknya berbicara.
"baik bu," kataku agak merasa gimana...dan meninggalkan tempat tersebut yang masih satu kecamatan dengan harianku.

itu hanya dua kali yang kutulis, yang lainnya lebih banyak lagi.
Tidak jarang juga aku disangka wartawan "bodrek" alias wartawan gadungan yang tidak memiliki media yang beredar di kota ini.
ah..tak peduli, yang ku tahu hanya aku senang menjalani pekerjaanku sebagai wartawan.
jadi ku tak pedulikan mereka semua, jika sudah tidak bisa maka kutinggalkan saja mereka...biar kucari narasumber yang tidak memperdulikan ku punya ID Card atau tidak.

hm..akhirnya sekarang ku punya, setelah 9 bulan 10 hari...pas seperti waktunya melahirkan...tapi rasanya pasti lebih sakit saat melahirkan ya buu...

sekarang tinggal bagaimana selanjutnya
akankah lanjut atau sampai Desember seperti saat menandatangani surat kontrak??
hm..."jangan emosi ya"...begitu petuah dari sahabat...
akan kupikirkan sobat..

Selasa, 02 Agustus 2011

*bukan aku*

Hei kau yang ada disana
sudah sembilan bulan kita berhubungan
tak terasa pertemanan kita tanpa arah
semakin dekat atau semakin jauh

kita memang menikmatinya, benar?
menyenangkan saat bersamamu
bakan aku yang memang sedang suka dengan sesama jenisku
menjadi agak goyah karenamu

memang kita tidak melakukan apapun
bahkan kita sudah berkomitmen agar tidak ada rasa suka
sering kutahan seiring dengan pertemuan kita

kau bilang aku untuk jujur
malah kau yang juga tidak bisa jujur
ahh...aku hanya berfikir jika hubungan kita didasari oleh ketidak jujuran tidak akan bisa..

maap...aku memang seperti in
arogan, tak bisa ditebak dan tak bisa dipahami
aku tidak ingin bermaksud demikian
tapi aku tidak ingin disakiti, jadi lebih baik ku yang menyakiti saja

hakaka..itu kebiasaanku dengan para lelaki sebelummu
tidak tega memang
tapi itu bentuk proteksiku saja

aku tahu kamu sudah punya pilihan yang lebih baik lagi selain aku
aku tahu bukan aku jodohmu
walau kau selalu bilang kita ini berjodoh
'memaksakan' memang

dan meamng kita tidak berjodoh bung...
akui saja